Suasana malam Idulfitri di Masjid Al Mubaarok di Jalan KH. Sulaiman, Gemurung, Gedangan, Sidoarjo, pada Sabtu (23/5/2020). Foto : (Super Radio/Fena Olyvira)
Yovie Wicaksono - 24 May 2020
SR, Sidoarjo – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada malam jelang Idulfitri biasanya para panitia zakat terlihat sibuk mengumpulkan, menimbang, hingga menyalurkan zakat fitrah yang diberikan masyarakat. Kini, di tengah pandemi virus corona, beberapa masjid di kawasan Sidoarjo terlihat tak sesibuk biasanya.
Hanya beberapa kantung beras zakat fitrah yang terlihat di halaman Masjid Al Mubaarok di Jalan KH. Sulaiman, Gemurung, Gedangan, Sidoarjo, pada Sabtu (23/5/2020). Hal tersebut dikarenakan pihak panitia sebelumnya telah menyalurkan zakat untuk masyarakat yang berhak menerima lebih awal dibandingkan biasanya.
“Biasanya kan dibagikan saat malam jelang Idulfitri, karena adanya Covid-19 ini kita majukan. Biar ini bisa segera di salurkan kepada yang membutuhkan, terutama bagi yang terdampak Covid-19,” ujar Ketua Takmir Masjid Al Mubaarok, Sholihuddin.
“Pengambilan zakat fitrah dari masyarakat kita lakukan pada malam 24 Ramadan, kemudian pembagiannya dilakukan pada malam 28 Ramadan. Pada saat itu dapat dua ton empat ratus kilogram, dan ini tinggal susulan zakat,” imbuhnya.
Sebelum menjalankan tugasnya, sebanyak 40 orang yang tergabung dalam panitia zakat fitrah di masjid tersebut telah dibekali tentang protokol kesehatan dalam rangka untuk memutus mata rantai Covid-19. Melalui kerjasama antar RT/RW setempat, para panitia zakat ini mengambil dan menyalurkan zakat dari rumah ke rumah.
“Pengambilan zakat dilakukan dari rumah ke rumah oleh petugas, begitupun saat pembagian. Jadi masyarakat tidak perlu datang ke masjid untuk menghindari kontak antar satu dengan yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, ratusan kantung beras nampak berjajar di halaman Masjid Baitusy Syakur, Tropodo, Waru, Sidoarjo.
Wakil Ketua Panitia Zakat Masjid Baitusy Syakur, Badrus Sholihin mengatakan, pihaknya menjadwalkan penyaluran zakat fitrah ini dilakukan pada malam Idulfitri, tidak dimajukan pada hari sebelumnya. Namun, waktu penerimaan zakat lebih di batasi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Terkait penerimaan dan penyaluran zakat fitrah kali ini sebenarnya kita sudah antisipasi berkaitan dengan PSBB yang diberlakukan di Kabupaten Sidoarjo. Artinya ada upaya percepatan bagaimana penyaluran itu hingga tidak sampai memasuki jam malam,” ujarnya.
Ia mengatakan, apabila saat situasi normal penutupan penerimaan zakat dilakukan pada 21.00 WIB, untuk kemudian dilakukan penimbangan dan penyaluran zakat. Tapi untuk saat ini penutupan dan penyaluran zakat kepada masyarakat yang berhak menerima dilakukan lebih awal.
“Tadi kita menghitung zakat yang kita terima itu sejak sore, sehingga mempercepat kerja kita dan tadi kita tutup penerimaan zakat jam 8 malam dan itu sudah jalan pendistribusian. Sebelum jam 9 malam kita sudah selesai pendistribusian ke warga,” katanya.
Badrus menambahkan, jika dibandingkan dengan data masyarakat yang berhak menerima zakat tahun lalu, jumlah penerima zakat tahun ini nampak lebih banyak.
“Kalau mengacu dari data sebelumnya yang berhak menerima zakat itu datanya lebih besar sekarang karena terdampak situasi saat ini. Yakni dari sekitar 5 ton lebih beras disalurkan untuk 74 fakir, 386 miskin, 56 sabil, 86 amil dan satu mualaf. Tahun lalu miskinnya sekitar 254 orang,” katanya.
“Mereka yang masuk pada kriteria berhak menerima zakat meskipun mereka perantauan juga kita masukkan,” imbuhnya. (fos/red)
link : https://www.superradio.id/dampak-corona-penyaluran-zakat-fitrah-dilakukan-lebih-awal/